Kirab Obor Asian Games 2018
Acara kirab obor atau torch relay Asian Games 2018 di Bali ternyata sekaligus menjadi ajang reuni bagi mantan atlet Tanah Air, legenda voli Pascal Wimar dan legenda binaraga Ade Rai, yang pernah mengharumkan nama bangsa dengan meraih medali emas ajang SEA Games, masing-masing pada 1993 dan 1997.
Pascal dan Ade sama-sama menjadi pembawa obor dan terlihat kerap berinteraksi saat kontingen Indonesia menyatu di wisma atlet untuk menjalani multi-event. Keduanya bereuni dalam sesi selebrasi penyerahan obor di Monumen Bajra Sandhi, Denpasar.
Berbeda dengan Ade yang usai pensiun tetap aktif di dunia binaraga lewat pendirian gym pribadi, Pascal langsung banting setir bekerja meninggalkan dunia voli usai SEA Games 1993, namun dua tahun belakangan kembali aktif menjadi pelatih.
"Karena dasarnya saya cinta voli, ujung-ujungnya saya rindu juga buat kembali. Saya punya mimpi ingin mencetak pevoli-pevoli andal yang bisa mengharumkan nama Indonesia," kata Pascal yang kini aktif melatih klub amatir Voli, Maluku, tanpa dibayar.
Selain Pascal dan Ade, beberapa legenda olahraga lain juga ikut dalam kirab obor di Yogyakarta pekan lalu, sebagai bagian kampanye Grab sebagai salah satu sponsor Asian Games 2018 yang bertajuk 'Kemenangan Itu Dekat'. Para legenda tersebut di antaranya adalah Ellyas Pical (tinju), Sutiyono (balap sepeda), Abdul Rozak (taekwondo), Tati Sumirah (bulu tangkis), Nico Thomas (tinju) dan Alexander Pulalo (sepak bola).
Kampanye ini bertujuan mengobarkan semangat kemenangan, nilai sportivitas dan fair play untuk menyambut perhelatan pesta olahraga terbesar di Asia, yang akan berlangsung di Jakarta-Palembang pada 18 Agustus-2 September 2018. Grab pun berharap para atlet legendaris tersebut menjadi inspirasi masyarakat agar bersatu padu menjadi bangsa pemenang
Pascal dan Ade sama-sama menjadi pembawa obor dan terlihat kerap berinteraksi saat kontingen Indonesia menyatu di wisma atlet untuk menjalani multi-event. Keduanya bereuni dalam sesi selebrasi penyerahan obor di Monumen Bajra Sandhi, Denpasar.
Berbeda dengan Ade yang usai pensiun tetap aktif di dunia binaraga lewat pendirian gym pribadi, Pascal langsung banting setir bekerja meninggalkan dunia voli usai SEA Games 1993, namun dua tahun belakangan kembali aktif menjadi pelatih.
"Karena dasarnya saya cinta voli, ujung-ujungnya saya rindu juga buat kembali. Saya punya mimpi ingin mencetak pevoli-pevoli andal yang bisa mengharumkan nama Indonesia," kata Pascal yang kini aktif melatih klub amatir Voli, Maluku, tanpa dibayar.
Selain Pascal dan Ade, beberapa legenda olahraga lain juga ikut dalam kirab obor di Yogyakarta pekan lalu, sebagai bagian kampanye Grab sebagai salah satu sponsor Asian Games 2018 yang bertajuk 'Kemenangan Itu Dekat'. Para legenda tersebut di antaranya adalah Ellyas Pical (tinju), Sutiyono (balap sepeda), Abdul Rozak (taekwondo), Tati Sumirah (bulu tangkis), Nico Thomas (tinju) dan Alexander Pulalo (sepak bola).
Kampanye ini bertujuan mengobarkan semangat kemenangan, nilai sportivitas dan fair play untuk menyambut perhelatan pesta olahraga terbesar di Asia, yang akan berlangsung di Jakarta-Palembang pada 18 Agustus-2 September 2018. Grab pun berharap para atlet legendaris tersebut menjadi inspirasi masyarakat agar bersatu padu menjadi bangsa pemenang
Susy Susanti sebagai Penjaga Obor Asian Games 2018
Legenda bulu tangkis Indonesia, Susy Susanti, dipercaya menjadi duta pembawa obor Asian Games 2018. Tugas tersebut diceritakannya sangat menegangkan dan memberikan pengalaman baru yang luar biasa
Api obor Asian Games diambil langsung dari New Delhi, India. Karena menjaganya bukan tugas mudah, Susy juga dibantu pemerintah India dan TNI Angkatan Udara ketika menjalankan tugasnya.
"Menegangkan karena lentera (api Asian Games) ini harus hidup terus tidak boleh mati," kata Susi setelah tiba di Lanud Adisutjipto, Yogyakarta
Api obor Asian Games diambil langsung dari New Delhi, India. Karena menjaganya bukan tugas mudah, Susy juga dibantu pemerintah India dan TNI Angkatan Udara ketika menjalankan tugasnya.
"Menegangkan karena lentera (api Asian Games) ini harus hidup terus tidak boleh mati," kata Susi setelah tiba di Lanud Adisutjipto, Yogyakarta
No comments