AGEN BETTING BOLA - BANDAR KASINO ONLINE - TARUHAN BOLA - BETTING ONLINE - BETTING BOLA WWW.PELANGIBOLA.COM

Header Ads


Real Madrid Mencoba Peruntungan Melakukan Perubahan Komposisi Di Final Liga Champions


BOLAPELANGI, London – Lini serang Liverpool yang tampil ganas di sepanjang musim 2017/2018 dianggap tidak sepantasnya membuat Real Madrid gentar di final Liga Champions. Pasalnya skuat Los Blancos dirasa punya cukup materi untuk meredam ketajaman The Reds.

Hal tersebut merupakan opini dari mantan bek Inggris dan Arsenal, Martin Keown, saat memberi prediksi mengenai duel Madrid- Liverpool pada Daily Mail. Menurut pria 51 tahun yang kini berprofesi sebagai pemandu bakat untuk The Gunners sekaligus pundit tersebut, Madrid bisa memperbesar peluang menang jika Zinedine Zidane sedikit melakukan perubahan pada pemilihan pemain.

Alih-alih memasang Luka Modric dan Toni Kroos sekaligus seperti biasanya, Madrid bisa menambah sisi defensif mereka dengan mempercayakan Mateo Kovacic terlebih dahulu. Keberadaan gelandang asal Kroasia tersebut dianggap Keown bisa meredam laju Mohamed Salah yang akan punya ruang luas di sisi kiri akibat kebiasaan Marcelo untuk membantu penyerangan.

“Marcelo akan berahadapan secara langsung dengan Salah namun aku tidak berpikir jika fullback Brasil itu akan mengurangi intesitas serangannya. Tapi kita tidak boleh meragukan Madrid dalam urusan taktikal terlebih karena mereka pasti percaya dengan ancaman yang dibawa Salah,” tutur Keown.

“Di leg kedua babak 16 besar melawan Paris Saint-Germain kita melihat Kovacic menjadi starter dan Kroos dicadangkan. Ini membuat Madrid punya lini tengah yang lebih rigid dan kokoh. Zinedine Zidane bukan pelatih yang anti melakukan perombakan pemain,”

“Sementara itu Liverpool justru lebih kaku namun itulah mengapa mereka bisa ke final Liga Champions. Susunan pemain terbaik selalu dipertahankan. Aku justru tertarik melihat apakah mereka bisa tetap tenang saat misalnya unggul dahulu. Pada final Liga Europa 2016 lalu mereka memimpin 1-0 saat jeda namun malah kalah 3-1 di akhir,” pungkasnya.

Kovacic walau belum bisa menjadi pemain inti di musim ketiganya bersama Madrid tetap menjadi elemen penting bagi Zidane. Terkadang saat Los Blancos harus menghadapi laga yang berpotensi jadi ajang penguasaan bola bagi lawan, mantan pemain Inter itu bisa jadi andalan.

Ia bisa dijadikan gelandang bertahan yang akan membantu tugas Casemiro, sementara urusan mengatur permainan diserahkan pada Modric dan Isco Alarcon. Tentunya ini adalah strategi yang masuk akal mengingat Liverpool musim ini sudah punya 40 gol di Liga Champions, rekor terbanyak sebuah klub dalam satu musim.

Menurut catatan Whoscored, Kovacic yang baru bermain 32 kali di semua ajang bisa mengantongi rata-rata 1.6 tackle, 0.5 intercept, serta 0.4 clearance tiap 90 menit.

Tidak terlalu mencolok memang namun dengan atribut kreativitasnya seperti 0.5 umpan kunci dan akurasi operan 92.9 persen, gelandang 24 tahun ini bisa saja jadi senjata rahasia Madrid untuk mengungguli Liverpool.







UNTUK PENDAFTARAN BISA DI ISI FORM DI BAWAH INI

No comments

Powered by Blogger.