AGEN BETTING BOLA - BANDAR KASINO ONLINE - TARUHAN BOLA - BETTING ONLINE - BETTING BOLA WWW.PELANGIBOLA.COM

Header Ads


Dilema Empat Pemain Muslim di Final Juventus vs Madrid

Dilema Empat Pemain Muslim di Final Juventus vs Madrid

Jakarta, CNN Indonesia -- Bukan tugas yang mudah bagi pesepakbola profesional muslim untuk menjalani pekerjaannya saat bulan Ramadan tiba. Dilema akan muncul. Hal itu pula yang akan dihadapi sejumlah Juventus dan Real Madrid jelang final Liga Champions 2017 di Stadion Millennium, Cardiff, Sabtu (3/6).

Setidaknya ada empat pemain muslim yang akan hadir di Stadion Millennium, Cardiff, sebagai bagian dari skuat Juventus dan Madrid. Tiga di antaranya bermain untuk Juventus, yakni Medhi Benatia, Sami Khedira, dan Miralem Pjanic.

Sementara di kubu Madrid ada satu pemain muslim yang hampir pasti akan menjadi starter di laga final, yakni penyerang asal Perancis, Karim Benzema.

Karim Benzema merupakan salah satu pemain Muslim di final Liga Champions 2017.

Sulit bagi keempat pemain di atas untuk menjalani puasa menghadapi pertandingan final Liga Champions. Terlebih hampir seluruhnya menjadi pemain kunci di Juventus dan Madrid. Sebelum laga final di Cardiff, keempat pemain tersebut juga harus menjalani latihan yang ketat.

Benzema hampir pasti akan menjadi starter Madrid di laga final, begitu juga Pjanic di Juventus. Khedira yang baru pulih dari cedera juga merupakan andalan lini tengah Si Nyonya Tua.

Medhi Benatia dikenal sebagai pesepakbola Muslim yang taat.

Benatia merupakan pelapis lini belakang Juventus yang dikuasai Trio BBC: Bonucci, Barzagli, dan Chiellini. Menariknya, Benatia terbilang menjadi pemain muslim yang taat menjalankan ajaran Islam.

Selain sering menjalani salat dan puasa, Bek asal Maroko itu juga beberapa kali terlihat menolak memegang bir yang menjadi sponsor klub. Hal itu dilakukan Benatia ketika melakukan foto bersama dengan sponsor Bayern Munich, Paulaner.

Direktur medis klub asal Abu Dhabi Al Jazira, Nick Worth, mengatakan pesepakbola yang berkarier di Eropa selalu kesulitan saat bulan Ramadan.

"Lebih sulit pemain-pemain klub di Eropa daripada di Timur Tengah. Di timur tengah, sepak bola beradaptasi dengan Ramadan. Kami punya pertandingan persahabatan dan latihan digelar pukul 10 malam. Salah satu klub, Al Ahly, sengaja memilih menjalani pra-musim di Australia karena waktu puasa yang lebih sebentar di sana," ujar Worth.






UNTUK PENDAFTARAN BISA DI ISI FORM DI BAWAH INI

No comments

Powered by Blogger.